Skema Rangkaian Tegangan Tinggi DC HV , Raket Nyamuk


Sistem elektronika, HVDC juga yang lebih yang umum dikenal dengan Catu Daya Tegangan Tinggi DC akhir-akhir menjadi lebih banyak umum dipakai. Untuk kalangan peneliti, HVDC bisa dipakai untuk mencatu detektor nuklir agar bisa terjadi ionisasi, yang pada akhirnya bisa mendeteksi serta mengukur besarnya zarah radiasi nuklir. Penerapan yang paling umum dalam kehiduppan sehari-hari tersedia pada raket pembasmi nyamuk. Tegangan yang berasal dari battery 5 volt digandakan berpuluh bahkan beratus kali lipat hingga bisa menghasilkan keluaran 1500-2000 Volt DC. Jangan heran, bila serangga semacam nyamuk bisa langsung terpanggang diatas raket

Lalu, apakah ini juga berbahaya bagi manusia ? Jawabannya ialah tidak. Mungkin kamu hanya bakal terkejut. Pelipatan yang terjadi dalam rangkaian HVDC ini hanya terbatas pada pelipatan tegangan, tak untuk arus. Arus yang dihasilkan dalam rangkaian HVDC cenderung kecil, bahkan mengalami penurunan dibanding arus masukan. Faktor ini pastinya sudah disesuaikan dengan pemakaiannya pada detektor nuklir juga pada raket nyamuk yang lumayan membutuhkan arus yang kecil, sebelum kamu mencoba membikinnya, ada baiknya kamu mengenal terlebih dahulu prinsip kerja HVDC.

Skema Rangkaian catu daya tegangan tinggi DC, semacam ditunjukkan pada Foto di bawah :

Untuk mendapat tegangan tinggi diperoleh dengan tutorial DC to DC converter dari 5 volt DC menjadi 1000 volt DC. Dalam pengunaanya, semacam untuk mencatu tegangan kerja detektor nuklir, keluaran dari HVDC wajib bersifat variabel juga bisa diatur. Sedangkan untuk pemakaian pada raket nyamuk, besarnya keluaran rutin tetap. Pengaturan tegangan keluaran HVDC (0-1000 volt) ini bisa diperbuat dengan mengatur besarnya tegangan referensi (0-5 volt).

Rangkaian DC to DC converter terdiri dari osilator gelombang kotak, trafo penaik tegangan/step up serta dioda penyearah. Prinsip kerjanya osilator gelombang kotak membangkitkan 2 pulsa gelombang kotak dengan polaritas tak sama 180° selanjutnya masuk ke penguat push pull untuk dikuatkan tinggi pulsanya serta kemudian kedua pulsa dengan polaritas tak sama 180° tersebut diumpankan ke tap tepi trafo step up lilitan primer, sementara tegangan referensi dimasukkan ke tap tengah trafo lilitan primer dengan tegangan yang bisa diatur. Kemudian pada output trafo/lilitan sekunder bakal keluar tegangan tinggi yang tetap ialah gelombang AC untuk selanjutnya disearahkan dengan dioda penyearah serta difilter tegangan riaknya. Maka bakal keluar tegangan tinggi yang bisa diatur dari 0 hingga 1000 volt.

Dari foto di atas, masukan tegangan referensi yang bisa diatur 0-4 volt bakal mengalir melalui LED. LED bermanfaat sebagai indikator kalau ada tegangan yang melaluinya, jadi pada saat rangkaian tegangan tinggi dihubungkan dengan sumber tegangan maka LED bakal menyala. Transistor sebagai sebagai osilator bekerja semacam saklar yang bakal membuka serta menutup agar terbentuk tegangan bolak-balik serta dihubungkan pada tap tengah trafo. Tegangan keluaran dari resistor 220 ohm melalui transformator tipe step up jadi tegangannya naik. Untuk mendapat tegangan kerja bagi detektor kurang lebih 600 - 1000 Volt, maka tegangan tersebut perlu dinaikkan lagi. Rangkaian pelipat tegangan bakal melipatkan tegangan yang melaluinya. Rangkaian yang terdiri dari kapasitor serta dioda yang di paralel tersebut bakal melipatkan tegangan hingga tegangan keluaran menjadi 1040 Volt. Pemasangan rangkaian dioda zener 56 volt setidak sedikitnya 20 buah yang disusun seri berfungsi sebagai buffer dari tegangan keluaran agar pada saat dipasang beban detektor tegangan keluaran dari catu daya tegangan tinggi DC tak mengalami penurunan tegangan.

sumber:
Skema Rangkaian Tegangan Tinggi DC HV , Raket Nyamuk Rating: 4.5 Diposkan Oleh: gretongan
Shikamaru Nara said...

yuhuu, bermanfaat sekali
Power supply hp

Post a Comment